Aku merpati tak seperti kamu.
lelah kepakkan sayap patah ku ini.
sayap yang diterpa ranting,
ketika mencari hati yang teduh...
aku juga mengenal hati...
hati yang seperti oase di tengah padang sahara.
aku juga mengenal sahara, tempat para pejalan tersesat ketika kehilangan arah.
dan aku juga pernah kehilangan arah, tersesat di dalam hatimu.
ketika mencumbuimu di kala aku merajai mimpi dalam nyenyak tidurmu yang gelisah.
aku juga pernah gelisah di kala menghitung tahun, bulan, minggu, hari dan
detik-detik waktu menanti hadirnya rindumu.
saat senja hendak kembali keperaduannya.
dan malam menjeputnya menjadi gulita.
Berbicara tentang gulita, aku juga pernah menjadi lilin yang rela hancur menerangimu.
namun, engkau tak pernah tau.
betapa sakitnya menerangi malam yang masih merindukan siangnya.
sementara lilin kecil hanya mampu berpendar dalam bias yang tak kau harapkan.
Edisi, Makassar 19 juni 2012
0 comments:
Post a Comment
besar harapan penulis atas komentar yang membangun, saudara (i). Thanks!