(to
pelangi abadi)
Dalam
malam bergemuruh petir, hujan pertanda akan mengguyur bumi Antang permai.
Di sudut kerinduan mendalam kian menyapamu,
ada yang meronta dalam nurani
Dan
berkata jangan kau lupakan Aku,
Kembalilah
pada cinta ini meskipun telah rapuh.
Mari
merajut kembali pintal kasih
dan
biarkan sayap-sayap patah ini berusaha terbang tinggi bersamamu.
Duhai
gadis pelipur dalam setiap laraku.
Dengarkanlah setiap asa yang menyapamu.
Walau
datang dengan usik.
Apa
engkau masih kecewa pada kedip bintang kian meredup?
atau
Engkau sudah lupa jikalau kasih rindu ini masih hanya untukmu.
Makassar.
21 November 2012