NYAYIAN KU DALAM AMBIGU

***
Pemimpi Gila itu, juga memiliki senyum, gelak tawanya memberi warna canda.
sama seperti diriku. memberi sekeping hati ini untuknya,
sekeping juga untuk diriku.
agar dia sadar, jikalau aku tak jauh seperti warna untuknya.
warna itu lebih dari pelangi,
indahnya lebih dari purnama.
terangnya tak seperti kunang-kunang.
Malam ubahnya seperti siang,
siangku seperti ada cahaya mentari bersinar dari nirwana.
**

Hingga aku lupa pada senyum yang sementara ini,
seperti hasta yang terluka karna patah dan berdarah.
mengucur berubah jadi nanah.
tak sedapnya mencekik bumi.
sesak dalam gelisah.
kejamnya luluh lantahkan palung hati.
pecah seperti gelas kaca.
**

Tapi, masih bertahan dalam tegar Memeluk duri.
Menggenggam Pasir.
tak tersisa, hanya kenangan itu.
di wajahnya.
***

Makassar, #SPJM-09-Mei-2013.