Terhenyak daku dalam buaian kata yang teruntai
Bagai air tenang yang bersibak diterpa ranting jiwa.
Laksana hatiku beku di zahara luas.
Kian kaget menerawang jauh isi hatimu…
Yang konon tiba-tiba meluahkan curahan hati padaku.
Yang tak kau kenal isi hati nan air mukaku.
Sosokku kau cintai dalam tabir hatimu..
Tapi, untuk apa ?
Untuk apa kau lakukan demi orang yang tak kau kenal
Di dunia nyatamu.
Sementara aku dan kau adalah cerita dalam ilusimu.
Edisi, Makassar 21 Februari 2010
0 comments:
Post a Comment
besar harapan penulis atas komentar yang membangun, saudara (i). Thanks!